tentang javascript

Apa itu Javascript?




Bagi yang masih awam, tentu akan bertanya-tanya, apa itu JavaScript? JavaScript adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan dalam kurun waktu dua puluh tahun ini. Bahkan JavaScript juga dikenal sebagai salah satu dari tiga bahasa pemrograman utama bagi web developer:

1. HTML : Memungkinkan Anda untuk menambahkan konten ke halaman web.

2. CSS : Menentukan layout, style, serta keselarasan halaman website.

3. Javascript : Menyempurnakan tampilan dan sistem halaman web.

JavaScript dapat dipelajari dengan cepat dan mudah serta digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari meningkatkan fungsionalitas website hingga mengaktifkan permainan (games) dan software berbasis web. Selain itu, terdapat ribuan template dan aplikasi JavaScript yang bisa Anda gunakan secara gratis dan semuanya ini berkat beberapa situs, seperti Github.

Sejarah Javascript

JavaScript dibuat dan didesain selama sepuluh hari oleh Brandan Eich, seorang karyawan Netscape, pada bulan September 1995. Awalnya bahasa pemrograman ini disebut Mocha, kemudian diganti ke Mona, lalu LiveScript sebelum akhirnya resmi menyandang nama JavaScript. Versi pertama dari bahasa ini hanya terbatas di kalangan Netscape saja. Fungsionalitas yang ditawarkan pun terbatas. Namun, JavaScript terus dikembangkan oleh komunitas developer yang tak henti-hentinya mengerjakan bahasa pemrograman ini.


Pada tahun 1996, JavaScript secara resmi disebut sebagai ECMAScript, di mana ECMAScript 2 diluncurkan pada tahun 1998 dan ECMAScript 3 diperkenalkan pada tahun 1999. ECMAScript tersebut dikembangkan hingga akhirnya menjadi JavaScript sebagaimana yang kita kenal saat ini. Tak hanya lintas browser, JavaScript juga bisa digunakan di berbagai perangkat, termasuk perangkat mobile dan komputer.


Sejak saat itu, JavaScript terus bertumbuh dan berkembang. Pada akhirnya di tahun 2016, sebanyak 92% website diketahui menggunakan JavaScript. Hanya dala kurun waktu dua puluh tahun, JavaScript telah beralih dari bahasa pemrograman yang serba terbatas dan ‘primitif’ menjadi salah satu tool terpenting bagi web developer. Jika sebagian besar waktu dihabiskan untuk berselancar di internet, maka Anda pastinya sudah sangat familiar dengan JavaScript.


---

Kelebihan JavaScript


Terdapat sejumlah kelebihan JavaScript yang menjadikan bahasa pemrograman ini lebih unggul jika dibandingkan dengan kompetitornya, terutama di beberapa kasus tertentu. Berikut beberapa kelebihan JavaScript:


1.  Anda tidak membutuhkan compiler karena web browser mampu menginterpretasikannya dengan HTML;

2. Lebih mudah dipelajari jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya;

3. Error atau kesalahan lebih mudah dicari dan ditangani;

4. Dapat dialihtugaskankan ke elemen halaman web atau even tertentu, misalnya klik atau mouseover;

5. JS dapat digunakan di berbagai browser, platform, dan lain-lain.

6. Anda dapat menggunakan JavaScript untuk memvalidasi input dan mengurangi keinginan untuk mengecek data secara manual;

7. Dengan JavaScript, website Anda menjadi lebih interaktif dan juga mampu menarik perhatian lebih banyak pengunjung;

8. Lebih cepat dan ringan jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya.


---

Kekurangan JavaScript


Setiap bahasa pemrograman pasti memiliki beberapa kekurangan. Salah satu penyebabnya adalah semakin populernya bahasa pemrograman yang Anda pilih, termasuk dalam hal ini adalah JavaScript. Popularitas tersebut, sialnya, mengundang para hacker, scammer, dan pihak ketiga berbahaya lainnya untuk mencari celah keamanan. Beberapa kekurangan JavaScript, yaitu:


1.  Berisiko tinggi terhadap eksploitasi;

2. Dapat dimanfaatkan untuk mengaktifkan kode berbahaya di komputer pengguna;

3. Tidak selalu didukung oleh berbagai browser dan perangkat;

4. JS code snippet agak banyak;

5. Dapat di-render secara berbeda pada masing-masing perangkat yang malah mengarah ke inkonsistensi.

Contoh Kode Javascript

Yang namanya programming tidak akan bisa kalau belum mencobanya. Biar jago, sekarang kita coba gimana sih rasanya JS itu? Nikmat ngga? Sebagai contoh, disini saya akan membuat alert ketika sebuah tombol di-klik.

html

<button id="tombol">Klik saya!</button>

<script>

   const tombol = document.queryBuilder("#tombol")

   tombol.addEventListener("click", () => {

      alert('Belajar memahami JavaScript')

   })

</script>


Saya rasa di bagian tombol (HTML) pasti sudah pada paham. Saya bahas yang JS-nya aja.


document.getElementById() : ini fungsi buat memilih DOM berdasarkan ID. Di atas saya isi id-nya tombol, sesuai yang ada di HTML-nya.


addEventListener() : fungsinya untuk menambahkan fungsi pada sebuah event. Di contoh saya pakai event click. Jadi, setelah tombol diklik nantinya bakal muncul fungsi yang kita tulis dibawahnya.


alert() : untuk menampilkan peringatan. Untuk demo silakan dicoba di browser masing-masing biar langsung paham.

0 Comments:

Posting Komentar